5 Motif Batik Madura dan Ciri-Cirinya yang Perlu Diketahui, Simak!
Batik Madura adalah salah satu jenis kain yang mempunyai beragam motif dan corak yang unik sehingga terkesan sangat istimewa. Salah satu yang membuatnya terbilang lebih istimewa adalah cara pembuatannya, di mana motifnya diukir dengan alat-alat tradisional.
Bukan itu saja, corak dalam kain juga dibuat dengan pewarna alami sehingga tampilannya terkesan tampak lebih menarik. Dengan pewarna tersebut, kain Batik Madura cenderung terlihat lebih cerah dibandingkan jenis batik dari daerah lainnya.
Selain itu, masih banyak lagi ciri-ciri dan karakteristik motif batik asal Madura ini. Semuanya akan dikupas tuntas dalam ulasan berikut ini, termasuk dengan lima jenis batik khas Madura yang punya keistimewaannya masing-masing.
Dari perjalanan tersebut, batik ini juga sampai pada wilayah lainnya di Madura, di antaranya adalah Bangkalan dan Sumenep. Kini, ketiga lokasi tersebut menjadi pusat produksi batik khas Madura.
Baik Batik Madura Bangkalan, Pamekasan, maupun Batik Madura Sumenep, awal-awal perkembangannya dimulai dengan batik dengan motif seperti khasnya Yogyakarta. Selain itu, beberapa ciri khas batik Solo juga terdapat Batik Madura Bangkalan dan Batik Madura Sumenep.
Meski mempunyai desain yang terkesan mirip, ada beberapa perbedaan dalam jenis-jenis batik ini. Pada Batik Madura Bangkalan, Batik Madura Sumenep, dan Batik Madura Pamekasan warna-warna batik cenderung lebih kontras.
Selain itu, daya tahan Batik Madura Sumenep, Batik Madura Bangkalan, hingga Batik Madura Pamekasan cenderung lebih awet dibanding khas Yogyakarta. Perbedaan lainnya, batik ini juga terdiri dari warna-warna yang punya filosofi berbeda dari batik Yogyakarta. Apa saja itu? Selengkapnya di bawah ini.
Sifat lainnya, batik dari Madura umumnya mempunyai ciri di mana motifnya bisa dikatakan eksklusif. Pasalnya, meski disebut dengan pola yang serupa, motif tiap-tiap batik asal Madura tidak akan ada kesamaan spesifik.
Selain itu, batik satu ini juga punya jenis motif ataupun corak yang terbilang sangat beragam. Bagian motif yang jauh dari kesan monoton ini menjadi salah satu perbedaan Batik Madura asli dengan jenis lainnya.
Ciri lainnya adalah warna-warna dalam Batik Madura asli terpengaruh oleh budaya Tionghoa. Yakni warna merah, kuning, hingga hijau yang tampak begitu cerah.
Untuk diketahui, selain karena pengaruh budaya luar, warna-warna tersebut juga dibuat berdasarkan filosofi tertentu. Di antaranya filosofi tersebut adalah sebagai berikut.
- Warna merah: Simbol bahwa masyarakat Madura mempunyai keberanian sangat besar, wataknya tegas, dan cenderung kuat dalam pendirian maupun kepribadian.
- Warna hijau: Warna ini dikenal dengan arti ketenangan hingga sisi religius. Warna ini dipilih menjadi salah satu warna dalam batik khas Madura karena pada masa tersebut, terdapat banyak kerajaan Islam di wilayah Madura.
- Warna kuning: Memiliki arti bahwa warga Madura punya bulir-bulir padi di pertanian yang menjadi sumber kehidupannya.
- Warna biru: Menyimbolkan warna laut sekitar Pulau Madura. Warna ini bisa ditemukan pada Batik Pesisir khas Madura.
Bukan itu saja, corak dalam kain juga dibuat dengan pewarna alami sehingga tampilannya terkesan tampak lebih menarik. Dengan pewarna tersebut, kain Batik Madura cenderung terlihat lebih cerah dibandingkan jenis batik dari daerah lainnya.
Selain itu, masih banyak lagi ciri-ciri dan karakteristik motif batik asal Madura ini. Semuanya akan dikupas tuntas dalam ulasan berikut ini, termasuk dengan lima jenis batik khas Madura yang punya keistimewaannya masing-masing.
Penjelasan
Berdasarkan sejarahnya, Batik Madura adalah batik yang diperkenalkan pertama kali pada abad ke-16 sampai ke-17 Masehi. Diperkenalkan pertama kali oleh Pangeran Ronggosukowati di Keraton Mandilaras hingga akhirnya sampai pada masyarakat Pamekasan.Dari perjalanan tersebut, batik ini juga sampai pada wilayah lainnya di Madura, di antaranya adalah Bangkalan dan Sumenep. Kini, ketiga lokasi tersebut menjadi pusat produksi batik khas Madura.
Baik Batik Madura Bangkalan, Pamekasan, maupun Batik Madura Sumenep, awal-awal perkembangannya dimulai dengan batik dengan motif seperti khasnya Yogyakarta. Selain itu, beberapa ciri khas batik Solo juga terdapat Batik Madura Bangkalan dan Batik Madura Sumenep.
Meski mempunyai desain yang terkesan mirip, ada beberapa perbedaan dalam jenis-jenis batik ini. Pada Batik Madura Bangkalan, Batik Madura Sumenep, dan Batik Madura Pamekasan warna-warna batik cenderung lebih kontras.
Selain itu, daya tahan Batik Madura Sumenep, Batik Madura Bangkalan, hingga Batik Madura Pamekasan cenderung lebih awet dibanding khas Yogyakarta. Perbedaan lainnya, batik ini juga terdiri dari warna-warna yang punya filosofi berbeda dari batik Yogyakarta. Apa saja itu? Selengkapnya di bawah ini.
Ciri dan Karakteristik
Orang-orang Madura identik dengan sifat tegas, gagah, berani, tetapi tidak menghilangkan pentingnya kesan elok pada dirinya. Oleh karenanya, motif-motif Batik Sumenep, Batik Madura Bangkalan, maupun Batik Madura Pamekasan cenderung punya warna-warna tegas tetapi tetap cantik.Sifat lainnya, batik dari Madura umumnya mempunyai ciri di mana motifnya bisa dikatakan eksklusif. Pasalnya, meski disebut dengan pola yang serupa, motif tiap-tiap batik asal Madura tidak akan ada kesamaan spesifik.
Selain itu, batik satu ini juga punya jenis motif ataupun corak yang terbilang sangat beragam. Bagian motif yang jauh dari kesan monoton ini menjadi salah satu perbedaan Batik Madura asli dengan jenis lainnya.
Ciri lainnya adalah warna-warna dalam Batik Madura asli terpengaruh oleh budaya Tionghoa. Yakni warna merah, kuning, hingga hijau yang tampak begitu cerah.
Untuk diketahui, selain karena pengaruh budaya luar, warna-warna tersebut juga dibuat berdasarkan filosofi tertentu. Di antaranya filosofi tersebut adalah sebagai berikut.
- Warna merah: Simbol bahwa masyarakat Madura mempunyai keberanian sangat besar, wataknya tegas, dan cenderung kuat dalam pendirian maupun kepribadian.
- Warna hijau: Warna ini dikenal dengan arti ketenangan hingga sisi religius. Warna ini dipilih menjadi salah satu warna dalam batik khas Madura karena pada masa tersebut, terdapat banyak kerajaan Islam di wilayah Madura.
- Warna kuning: Memiliki arti bahwa warga Madura punya bulir-bulir padi di pertanian yang menjadi sumber kehidupannya.
- Warna biru: Menyimbolkan warna laut sekitar Pulau Madura. Warna ini bisa ditemukan pada Batik Pesisir khas Madura.
Motif
Sebagaimana sempat disinggung sebelumnya, Batik Madura asli memiliki karakteristik cukup mirip dengan Batik Jawa Tengah, khususnya Yogyakarta dan Solo. Untuk diketahui, karakteristik umum dari batik ini adalah terdiri dari warna-warna cerah, memiliki corak bunga dan daun, serta terdapat titik-titik putih.Sebagai informasi, titik-titik putih tersebut menyimbolkan bahwa Madura merupakan pulau yang kaya akan garam. Seiring berjalannya waktu, batik ini kian berkembang dan hadir dalam beberapa motif unik serta khas, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Batik Motif Lancor
Motif Lancor merupakan Batik Madura asli Pamekasan. Dibandingkan dengan jenis lainnya, batik satu ini dianggap mempunyai kualitas lebih baik dan unggul.Untuk diketahui, ada berbagai alasan kenapa batik asli Pamekasan punya lebih banyak keunggulan, satu di antaranya dikarenakan bahan-bahan pewarnanya. Sebagai informasi, batik satu ini dibuat dengan warna jenis Napthol dan Remasol.
Di mana Napthol dipakai untuk mewarnai objek dengan warna biru dan juga merah. Sementara itu, Remasol digunakan untuk mewarnai bagian batik yang akan diwarnai warna hijau, kuning, merah mudah, hingga jingga.
Mengenai coraknya, inspirasi motif Lancor hadir dari lapangan Alun-Alun Pamekasan, tepatnya pada menara yang terdapat di sana.
Batik Motif Poncowarno
Motif kedua adalah Poncowarno. Sebagaimana namanya, batik dengan motif ini mempunyai perpaduan lima warna di dalamnya.Untuk diketahui, motif satu ini tidak jauh berbeda dengan Lancor, di mana motifnya mengacu pada menara di Alun-Alun Kota Pamekasan. Namun, dibandingkan Lancor, corak pada batik ini terkesan lebih sederhana dan tidak terlalu cerah seperti pada Lancor.
Satu hal yang membuat perbedaan ini terjadi adalah perbedaan jenis pewarna dalam pembuatannya. Meski begitu, motif ini tetap punya keistimewaan tersendiri, seperti dengan corak lembutnya, batik ini sangat bagus dijadikan pakaian.
Batik Motif Serat Kayu
Motif Serat Kayu adalah Batik Madura asli Kecamatan Proppo bagian selatan. Berbeda dengan Lancor, batik ini dibuat dengan pewarna jenis Premis dan Soul.Selain perbedaan jenis pewarna, motif Serat Kayu tidak terlalu kaya akan warna, tetapi punya tekstur yang unik dan nyaman dipandang. Corak garis-garis yang terkesan kasar dan sedikit membengkok ditambah dedaunan hijau muda dalam kain ini membuatnya tampak elegan.
Grafis tersebut menjadi pembeda spesifik antara motif ini dengan motif lainnya. Selain itu, corak tersebut juga jadi nilai tambah untuk motif Serat Kayu.
Batik Motif Serat Batu
Motif selanjutnya adalah Serat Batu, pembuatannya bisa dikatakan tidak jauh berbeda dengan Serat Kayu. Di mana batik satu ini juga dibuat dengan pewarna Premis dan Soul sehingga warnanya terkesan lebih lembut serta halus dibandingkan Lancor.Untuk diketahui, perbedaan jenis motif ini dengan yang lainnya ada pada cara pembuatan. Yang mana, media batik berupa kainnya digeser ke kiri dan kanan saat ditaruh di atas meja.
Kemudian, kain dibuat menyatu, diremas, dan dicelupkan pada pewarna awal sehingga timbul motif serupa serat batu.
Batik Motif Mata Keteran
Motif terakhir adalah Mata Keteran yang juga berasal dari Pamekasan. Untuk diketahui, media pembuatan motif ini adalah kain kondang, sementara warnanya sebagaimana ciri khas batik dari Madura.Yaitu, merah, kuning, hijau, merah muda, hingga campuran kuning dan hijau. Mengenai coraknya, motif Mata Keteran mengacu pada mata burung perkutut yang tajam.
Nah, itulah informasi seputar lima jenis motif Batik Madura disertai ciri-cirinya yang perlu diketahui. Kalau Anda ke Madura, batik-batik dengan motif seperti yang telah disebutkan bisa jadi oleh-oleh khas.